Salam Kasih untuk kita semua anak-anak Kristus...
Tema Renungan: Berserah atau Terserah?
Bahan: Mazmur 37:5
Renungan:
Roni
didatangi oleh seorang teman lamanya bernama Martin. Martin membujuk Roni untuk
mau menginvestasikan uangnya di sebuah usaha yang sedang dirintis oleh Martin.
Tidak tanggung-tanggung Martin meminta investasi sebesar 1 milyar serta
menjanjikan keuntungan 2 kali lipat setelah setahun jika Roni setuju ikut dalam
investasi tersebut. Akhirnya Roni setuju dan menjual tanah warisannya untuk
diinvestasikan dan menyerahkan seluruh prosesnya kepada Martin. Setelah 2 tahun
berlalu, Roni kehilangan kontak dengan Martin, bahkan uang yang dahulu
dijanjikan oleh Martin tidak pernah dia nikmati sepeserpun. Roni pun kini hidup
melarat, karena harta kekayaannya telah habis dan tidak akan kembali lagi.
Bahkan keluarganya pun pergi meninggalkan dia. Yang tersisa hanya cincin kawin
yang kini masih melekat di jari manisnya yang jika dijual mungkin hanya laku
200 ribu.
Tiba-tiba
seorang sahabat Roni lainnya bernama Richard datang menemui Roni. Richard
bercerita bahwa dia kekurangan uang 100 ribu untuk membeli sebuah alat yang
akan dia gunakan untuk merintis usahanya. Roni pun begitu mempercayai Richard
karena dia begitu mengenalnya, dan dia yakin Richard punya potensi untuk sukses
di masa datang. Akhirnya Roni kembali terbujuk oleh ajakan Richard, namun kali
ini dia meminta izin agar dia diikutkan dalam perintisan usaha milik Richard
agar Roni juga bisa mengawasi Richard. Singkat cerita usaha Richard sukses.
Bahkan sekarang dia menjadi jajaran orang terkaya di lingkungannya. Roni pun
mendapat bagian yang dahulu pernah dijanjikan Richard kepadanya.
Terserah berarti memberikan kepercayaan kita kepada orang lain dan kita cenderung
cuek dengan hasilnya. Terkadang dalam hidup kita, kita sering secara tidak
sadar berperilaku seperti ini. Dan
berbuah petaka dalam hidup kita.
Berbeda
dengan Berserah yang berarti kita
memberikan kepercayaan kita kepada orang lain yang bisa kita percayai dan
kitapun terus berusaha tidak tinggal diam di dekatnya. Menjadi anak-anak
Kristus seharusnya kita punya hidup yang selalu berserah. Kita sudah mengenal
Kristus, dan kita juga tahu segala janji indahNya dalam hidup kita (Maz
119:103). Maka kita seharusnya mampu hidup di dekatnya. Hidup yang selalu
bertindak, bukan hidup yang malas-malasan layaknya menunggu buah jatuh tertiup
angin. Tuhan mau kita menghasilkan buah dalam hidup kita. Tuhan mau kita terus
berkarya di dalam namaNya. “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah
kepada-Nya, dan Ia akan bertindak” (Maz 37:5).
Sekarang maukah kau berserah
kepada Tuhan untuk mengatur hidupmu atau kau masih mau mengatakan: “terserah
Tuhan mau membuat aku seperti apa”?
Doa:
“Tuhan, mungkin
dahulu aku cuek terhadap masa depan diriku maupun sesamaku, namun sekarang aku
tahu bahwa Engkau telah merancangkan hal indah dalam hidupku, aku mau menjumpai
hal itu Tuhan, tuntunlah diriku mencapainya.”